Sebelum
masuk pada pengalaman terlebih dahulu kita memahami apa pedagogi dan adnragogi.
Pedagogi adalah sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar
anak-anak, sedangakan andragogi adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar.
Pengalaman pedagogi
Pengalaman pedagogi
Adapun
pengalaman saya berdasrkan pedagogi adalah ketika waktu di SMA dulu. Tepatnya
ketika kelas tiga, saya jurusan IPA yang pastinya selalu belajar Fisika. Fisika
adalah pelajaran yang tidak menyenangkan buat saya, karena pelajarannya yang
rumit dan benyak berhadapan dengan rumus-rumus yang tidak saya mengerti
untungnya guru fisika kami sangat menyengakan dan selalu mengajari kami hingga
paham dengan pelajaran tersebut.
Pada
saat pelajaran fisika berlangsung, guru menjelaskan materi beserta contoh
soalnya, kemudian kami disuruh untuk menjawab soal-soal yang ada di buku dengan
mengerjakannya di depan mengerjakan soal.Orang yang pertama mengerjakan soal
biasanya orang yang mau mengerjakan dengan suka rela, saya tidak pernah
mengerjakan soal kedepan kecuali disuruh, tetapi saya selalu disuruh
mengerjakan soal kedepan karena saya tidak pernah mengerjakan soal tanpa
disuru.
Setelah
selasai mengerjakan soal di depan kami di suruh untuk mencatatnya agar kami
bisa mengulangnya dirumah, meskipun sejujurnya saya tidak pernah mengulangnya
karena saya tidak menyukai pelajaran fisika. Setelah selasai mencatat guru
bertanya kepada kami “ ada yang tidak mengerti ?”. Teman saya menanyakan soal
yang dia teidak pahami. Sebelum pembelajaran selesai kami selalu di berikan
tugas dirumah dan dikerjakan pada buku tugas kami yang harus dikumpul pada
pertemuan berikutnya.
Hal
yang dapat disimpulkan dari pengalaman saya tersebut adalah bahwa guru sangat
berperan aktif dalam pembelajaran peserta didiknya,bahwa siswa sangat sanagt
terhantung pada guru, guru akan mencari berbagai metode agar siswanya dapat
mengerti dan memahami pelajaran tersebut.walaupun tekadang cara dan metode yang
guru berikan kepada siswa terkadang membuat siswa tertekan. Dan kita juga bisa
melihat bahwasanya peserta didik nya masih kategori pasif, hanya dapat menerima
pengajaran yang diberikan oleh guru.
Pengalaman
Andragogi
Pengalaman andragogi lebih banyak
saya dapatkan setelah mahasiswa, meskipun saya mendapatkan sedikit pengajaran
andragogi sewaktu SMA yang pastinya itu pengalaman yang menyenangkan buat saya.
Setelah saya menjadi mahasiswa di
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara adalah suatu kebanggan buat saya
karena tidak semua orang bisa memasuki fakultas tersebut. Tetapi pembelajarandi
Psikologi juga bukan hal yang mudah buat saya karena sistim pembelajarannya
sudah berbeda dari SMA.
Pada saat kuliah kewarganegaan pada
semester 1, dosen mengajar tetapi tidak semua dari kami memperhatikan beliau
ada yang rebut,mengantuk, main HP, dan lai-lain. Tetapi dosen tersebut tidak
terlalu memperdulikan apa yang kami lakukan pada saat perkuliahan berlangsung,
sikap beliau yang perlihatkan tersebut sepertinya memberikan kebebasab kepada
kami, beliau tidak terlalu memperdulikan apakah kami sudah mengerti atau tidak,
karena kami sudah dewasa yang harus mencari sumber materi tidak hanya dari
dosen tetapi dari sumber-sumber lainnya seperti dari internet, buku perpustakaan dan
lain-lain. Dan ketika perkuliahan berlangsung kamipun diberi kesempayan untuk
bertanya, diskusi, dan memberikan pendapat.
Kesimpulan yang saya dapatkan dari
pengalaman diatas ialah bahwasanya sitim pengajaran andragogi lebih menekankan
kebebasan pada peserta didiknya untuk memilih dan mengembangkan apa yang layak
dan mana yang tidak untuk dipelajari. Kemudian dosen hanya sebatas fasilitator
bagi mhasiswa bukan sebagai pelayan seperti yang terjadi pada waktu SMA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar