Minggu, 21 Desember 2014

Analisi Penomena Berdasarkan Teori Marvin Zuckerman
  1. PENOMENA
Penelope Cruz Punya Hobi Mengerikan
showbiz.liputan6.com — Kamis, 22 Mei 2014 17:50
Dibalik wajah seorang Penelope Cruz yang cantik, rupanya ia menyukai salah satu aktifitas yang cukup mengerikan. Cruz ternyata senang melakukan scuba diving dengan hiu dan menyarankan kepada para wanita agar mencoba hal tersebut.Pemain film Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides ini menikmati melihat keindahan makhluk laut saat menyelam. Cruz merasa tertantang untuk berdekatan langsung dengan hewan yang paling besar dan berbahaya di laut tersebut yakni hiu."Saya sudah pernah melakukannya sebelumnya di Caribbean dan Brasil. Saya pikir itu hiu jenis lemon atau mungkin hius jenis karang. Kalau seandainya itu hiu putih saya tidak mungkin melakukannya secara bebas. Saya tidak gila," ungkap Cruz seperti dikutip dari Femalefirst, Kamis (22/5/2014).Aktris cantik berusia 40 tahun ini nampaknya sangat menyukai menyelam. Cruz menjadikan scuba diving sebagai salah satu cara menghabiskan waktu liburannya ketika sedang bosan hanya berada di pantai."Saya suka kapan saja berada di pantai, merasakan sinar matahari langsung dan tiduran di pasir," tambah Cruz.Meski pun terkadang Cruz hanya pergi berlibur sambil bekerja, namun tentunya pemain film Sex and The City 2 tersebut punya tempat tujuan impian. Cruz rupanya ingin mengunjungi dua wilayah di Amerika Selatan yakni Patagonia dan Amazon.Sementara itu, belum lama ini Penelope Cruz sedang sibuk dengan aktifitas barunya sebagai sutradara. Ia merasa bosan untuk terus tampil di depan kamera.
2.      TEORI Marvin Zuckerman:Sensation Seeking
Menurut Zuckerman, sensation seeking dideskripsikan sebagai keinginan untuk bervariasi/beragam, baru, kompleks/rumit, sensaSi yang intens dan pengalaman serta kesukarelaan dalam mengambil resiko secara fisik, sosial, legal, dan secara financial demi sebuah pengalaman.
Dengan menggunakan metode factor analysis, Zuckerman (1983) mengidentifikasikan kedalam empat komponen dari sensation seeking :
1.         Thrill and adventure seeking  keinginan untuk terikat dalam aktivitas fisik yang melibatkan kecepatan, bahaya, dan hal yang menantang gravitasi seperti bungee jumping, parachuting dan scuba diving.
2.         Experience seeking  mencari pengalaman baru melalui perjalanan, lagu, seni.
3.         Disinhibition  kebutuhan untuk mencari aktivitas sosial yang liar.
4.         Boredom susceptibility.
3. BAHASAN TEORI
Menurut  teori Zuckerman, Penelope Cruz memiliki sensation seeking yang tingi karena melakukan aktivitas yang membahyakan yaitu Cruz merasa tertantang untuk berdekatan langsung dengan hewan yang paling besar dan berbahaya di laut tersebut yakni hiu. Cruz juga cepat bosan dengan aktivitas yang dia lakukan tampil di depan kamera dan dia sekarang sibuk dengan aktivitas sebagai sutradara.
Cruz dilihat dari empat komponen dari sensation seeking yaitu:
  1. Thrill and adventure: Cruz berkeinginan untuk melakukan scuba diving di dua wilayah di Amerika Selatan yakni Patagonia dan Amazon, meskipun hal tersebut sangat berbahaya tapi di ingin melakukannya. Kemudian, dia juga melakukan hal yang berbahaya yaitu pernah melakukannya sebelumnya di Caribbean dan Brasil, Cruz pikir hiu yang dia dekati secara bebas adalah hiu  jenis lemon atau mungkin hiu jenis karang, tetapi hiu yang didekatinya adalah hiu putih.
  2. Experience seeking: Cruz mencari pengalaman baru dengan menyelam di keindahan bawah laut dan mencari pengalaman sebagai sutradara.
  3. Disinhibition: Cruz berkebutuhan untuk mencari aktivitas yang liar yaitu di bawah keindahan laut.
  4. Boredom susceptibility: Cruz cepat bosan hanya berada di pantai dan tampil didepan kamera.








Jumat, 24 Oktober 2014


Konsep Performa Kreativitas



           
           Kelompok 2
            Delilah Wahyuni Tanjung 131301005
            Jerni Hati 131301067
            Nurul Nia Aqsari 131301071
            Utari Monadevy P 131301095

            Proses kreatif:


            (Wallas’ 4-Stages of The Creativite Proccess, 1926)
TAHAPAN
DEFINISI
KETERANGAN KELOMPOK 2
Persiapan
Pada tahap pertama, seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berfikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang dan sebagainya.
Pertama, kami memikirkan apa yang akan kami tunjukkan (perform). Kami mencari ide di internet, melihat gambar-gambar hasil kreativitas orang lain, dan juga menanyakan pada senior tentang performa yang mereka tampilkan tahun lalu.
Inkubasi
Tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar tetapi “mengeraminya” dalam alam pra sadar. Tahap ini penting dalam menimbulkan inspirasi.
Kami sepakat untuk memikirkan ide masing-masing tanpa mengadakan diskusi kelompok selama beberapa waktu.
Iluminasi
Dalam Munandar (2009;39) dijelaskan bahwa tahap iluminasi adalah tahap timbulnya "insight" atau "Aha-erlebnis", saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru, beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi/gagasan baru.


Kemudian muncul ide dari beberapa anggota kelompok. Muncul ide membuat video menceritakan gifted children dengan stop motion, ide membuat sesuatu dari kulit telur, melukis dengan tutup botol air mineral, dan ada juga ide recycle barang bekas.
Aha! Akhirnya kami memutuskan membuat sepatu bekas menjadi kembali berguna & chic!
Verifikasi
Tahap dimana ini ide atau kreasi baru diuji terhadap realitas.
Untuk membuatnya menjadi cantik kembali dibutuhkan hal-hal yang benar-benar menutupi permukaan sepatu karena keadaan permukaan sepatu sudah tidak bagus dan tidak menarik.
            Bahan:
·         Sepatu bekas
·         Tanaman kering
·         Tinta
·         Lem
            Alat :
·         Gunting
·         Pinset
·         Penggaris
·         Pensil

Selasa, 30 September 2014

Cerpen Persahabatan

Seperti biasa jam weaker berbunyi pukul 4 pagi. Andra pun bangun dan langsung ke kamar mandi berwudhu lalu sholat subuh. Setelah itu ia berolahraga agar badannya tetap fit, kerena sekarang aktivitasnya semakin banyak. Andra anak kedua dari 3 bersaudara. Kakaknya laki-laki dan sudah berja di luar kota, sedangkan adiknya perempuan dan masih bersekolah di SMP 70 Jakarta. Sekarang Andra sudah kelas 3, ia bersekolah di SMA 29 Jakarta.
Jam sudah menunjukkan pukul 6 Andra berangkat ke sekolah. Karena jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh, ia naik motor. Ketika di tengah perjalanan, Andra menepi dan melihat ban motornya.
“Aduh.. kenapa ini ban pake kempes segala, mana gak ada bengkel lagi.”, ketus Andra. Terpaksa ia mendorongnya cukup jauh untuk menemukan bengkel.
“Bang, tambal ban dong.” ucap Andra ke tukang tambal ban. Kemudian diperiksa.
“De, bannya gak bisa ditambal, harus diganti ban baru.” balas tukang tambal ban.
“Yakin bang gak bisa ditambal?”, ucap Andra.
“Gak bisa de, bannya udah sobek.” kata tukang tambal ban.
“Ya udah deh, berapa bang harga ban baru?”, tanya Andra.
“40.000 lah de, udah sama ongkos pasang.”, jawab tukang tambal ban.
“Mahal banget bang, gak bisa murahan dikit bang?”, tanya Andra.
“Ini yang bagus de, biar awet.” balas tukang tambal ban.
“Ok deh bang, ganti yang baru.” ucap Andra. Dia merasa kesal karena uang di dompetnya langsung ludes.
Andra pun melanjutkan perjalanan ke sekolah. Sepertinya dia akan kena hukum karena telat. Sesampainya di sekolah, ia langsung dihadang Pak Kalit salah satu guru tergalak di sekolahan.
“Kenapa kamu baru datang?, jam berapa sekarang!” bentak Pak Kalit.
“Maaf Pak, tadi di jalan ban motor saya bocor.” jawab Andra.
“Gak ada alasan, sekarang kamu dorong motor keliling lapangan 5 kali putaran.” perintah Pak Kalit.
Dengan terpaksa Andra melakukannya, walau sebenarnya ia ingin menolaknya. Setelah itu Andra masuk ke dalam kelas.
Bel istirahat berbunyi, tapi Andra tidak keluar karena lelah sehabis mendorong motor. Beberapa sahabatnya datang menyapa.
“Woy, kenapa lu sob mukanya lecek banget.” sahut Irvan.
“Tau ni, hidup itu dibawa enjoy aja gan.” sahut Putra.
“Tadi pagi, pas di jalan tiba-tiba ban gua kempes trus bannya harus diganti ban baru, abis dah duit gua, ditambah lagi tadi gua dihukum Pak Kalit gara-gara telat, sial banget dah.” keluh Andra.
“Yang sabar aja bro, hidup itu gak selalu mulus.” ucap Arman.
Bel masuk berbunyi, mereka belajar lagi. Sepulang sekolah mereka berempat kumpul di pendopo. Mereka adalah empat serangkai yang selalu bersama-sama baik suka maupun duka. Kalau ada tugas kelompok mereka selalu bersama. Mereka ingin mendiskusikan tentang tugas kelompok yang baru dikasih tadi.
“Gimana nih tugasnya, mau dikerjain bareng-bareng atau sendiri-sendiri trus nanti digabung?”, tanya Irvan kepada yang lain.
“Gua terserah yang lain pada mau gimana.” ucap Arman.
“Kalo menurut gua mending sendiri-sendiri baru nanti digabung, setuju gak?” ucap Andra.
“Setuju.” teriak Irvan, Arman dan Putra.
“Kapan ni kita kumpulin datanya gan?”, tanya Putra.
“Gimana kalo akhir minggu aja, hari Jumat, oke?”, saran Andra.
“Oke.” teriak Irvan, Arman dan Putra.
Mereka pun pulang ke rumah, karena sudah sore dan disuruh satpam sekolah. Mereka mulai sibuk mencari tugas masing-masing. Irvan mencari data di internet. Arman mencari di beberapa buku, sedangkan Putra bertanya ke kelas lain yang sudah mengerjakan.
Tak terasa sudah seminggu berlalu, mereka kumpul lagi di pendopo.
“Gan, siapa ni yang mau ngedit datanya?”, tanya Putra.
“Gua aja, mana data-datanya?”, ucap Andra.
Irvan, Putra dan Arman mengasih flashdisknya. Setelah itu mereka pun pulang ke rumah.
Besok hari Sabtu Andra berniat mengedit data yang dikumpulkan teman-temannya, dia tidak mau main sampai tugasnya selesai dulu. Sejak pagi Andra mengedit datanya dan tak terasa sudah malam, ia pun menyimpannya di flashdisk. Hari minggunya mereka jalan-jalan ke puncak, menghilangkan strees.
Hari ini Andra dan yang lain ingin kumpul lagi sepulang sekolah di pendopo.
“Sob, tugasnya udah jadi kan?” tanya Irvan ke Andra.
“Udah kok, kenapa emang?” tanya Andra.
“Gua mau lihat datanya, biar nanti pas presentasi bisa jawab pertanyaan.” jawab Irvan.
“Abis lu gantian gua yang pinjem.” ucap Arman.
“Gua juga dong gan, kan gak lucu kalo cuma gua doang yang gak ngerti.” ucap Putra.
“Oke”, jawab Andra sambil memberi flasdisk ke Irvan.
Dua hari kemiudian Arman mengembalikan flashdisknya ke Andra.
“Bro, ni flashdisknya lu aja yang nyimpen”, ucap Arman sambil memberi flashdisk.
“Oke.” balas Andra.
Rabu sore Andra mengecek tugasnya lagi takut ada yang salah. Besoknya saat ingin presentasi Andra kaget karena flashdisknya tidak ada, dia mencari di seluruh tas tapi tetap tidak ada. Sahabatnya kecewa karena Andra tidak membawa flashdisknya.
“Bro, gimana sih kan flashdisknya ada sama lu, payah nih.” ucap Arman.
“Ga tau ni, padahal kemaren sore gua cek ada, tapi sekarang kok gak ada.” ucap Andra dengan agak cemas.
“Kalo kita gak dapet nilai gimana nih gan!, kecewa gua sama lu”, ucap Putra dengan nada agak kesal.
“Sorry, gua juga bingung ke mana nih flashdisknya.” jawab Andra.
“Udah sob mending lu bilang ke Bu Ani, kalo data kita ketinggalan.”, ucap Irvan menengahi.
Andra pun bicara ke Bu Ani kalau flashdisknya ketinggalan, dan minta di tunda presentasi kelompoknya. Untung saja Bu Ani membolehkan.
“Gimana sob, boleh gak?”, tanya Irvan.
“Alhamdulillah, boleh Van.”, jawab Andra.
“Pokoknya lusa kita harus presentasi, kalo gak ada juga kita gak bakal dapet nilai.”, ucap Arman dengan kesal.
“Bener tu, gua juga gak mau kalo nilai kita nol.” sambung Putra. Mereka berdua keluar kelas dengan rasa kesal dan kecewa.
“Sabar aja sob, mungkin mereka lagi banyak pikiran.” ucap Irvan.
Setelah kejadian tadi Arman dan Putra menjauhi Andra. Andra merasa kecewa karena mereka menjauhinya. Sepulang sekolah Andra mengobrak-abrik kamarnya, mencari di semua sudut kamarnya. Tapi tetap tidak ketemu, Andra mulai putus asa.
Tengah malam Andra terbangun karena masih memikirkan ke mana flashdisknya, kenapa bisa gak ada. Andra memutuskan untuk sholat tahajud, menceritakan semua masalahnya kepada Allah. Pagi hari di sekolah Arman dan Putra masih menjauhinya. Di kelas pun mereka mendiamkan Andra.
“Yang sabar ya sob, emang lu gak inget terakhir lu taro flashdisknya di mana?”, Irvan menyapa Andra yang sedang bengong.
“Iya van, gua juga bingung, seinget gua udah gua taro dalem tas.”, jawab Andra.
“Lu udah coba tanya sama orang di rumah lu, mungkin ada yang ngeliat.” tanya Irvan.
“Belom sih sob, nanti deh gua coba cari lagi dan tanya sama orang di rumah.” jawab Andra.
Sepulang sekolah Andra mencoba mencari lagi, tapi tidak ketemu dan ia mencoba bertanya ke Ibunya.
“Bu, ngeliat flashdisk di kamar aku gak?”, tanya Andra.
“Tidak Ndra, memang di kamar kamu tidak ada?”, tanya Ibu.
“Gak ada Bu, udah aku cari di semua sudut.”, jawab Andra.
“Coba kamu tanya sama Rina, mungkin dia tahu.” saran Ibu.
“Iya Bu, nanti aku coba tanya sama dia.” ucap Andra.
Malamnya Andra mencoba bertanya ke adikknya.
“Rin, kamu lihat flashdisk kakak gak, yang ada di kamar?”, tanya Andra.
“Oh.. ada di aku kak, maaf aku minjemnya gak bilang sama kakak”, jawab Rina.
“Serius kamu! Kenapa gak bilang dulu, pantes aja kakak cari di mana-mana gak ketemu.” ucap Andra.
“Maaf banget ya kak, aku gak bilang dulu.” ucap Rina sambil memberikan flashdisknya.
“Akhirnya ketemu, soalnya di sini ada tugas penting, dan kalo flashdisk ini gak ketemu mungkin persahabatan kakak bisa putus.” ucap Andra.
Pagi ini Andra merasa senang dan tenang, karena flashdisknya sudah ketemu.
“Sob gimana, ketemu gak flashdisknya?”, tanya Irvan.
“Alhamdulillah Van ketemu, ternyata flashdisknya ada di adikku.” jawab Andra.
Arman dan Putra menghampiri mereka.
“Serius bro flashdisknya udah ketemu?”, tanya Arman.
“Udah Man, ternyata dipinjem ade gua tapi dia gak bilang dulu jadi gua gak tau.” jawab Andra.
“Jadi flashdisknya ada di ade lu gan?” tanya Putra.
“Iya Put, dia minjem gak bilang-bilang.” jawab Andra.
Arman dan Putra merasa menyesal karena sudah menuduh Andra yang menghilangkan flashdisk. Mereka pun minta maaf.
“Bro sorry ya, gua udah nuduh lu yang ngilangin flashdisknya.” ucap Arman.
“Iya gan, gua juga minta maaf udah nuduh lu.” ucap Putra.
“Iya sob, gua maafin kok.” ucap Andra.
Mereka saling berjabat tangan dan meraka bersama-sama lagi.
Bel masuk berbunyi dan sekarang pelajaran Bu Ani. Mereka pun bersiap-siap untuk tampil presentasi.
“Ayo kelompok Andra, Arman, Irvan dan Putra maju ke depan.” suruh Bu Ani.
“Ayo sob kita maju, masih inget materinya kan.” ajak Irvan.
“Udah lupa-lupa dikit sih, tapi slow aja lah gan.” jawab Putra.
“Oke ayo maju!” ajak Andra.
“Maju..” teriak mereka bersama-sama.
- End -

Kamis, 19 Juni 2014

Pendidikan anak prasekolah


Pendidikan anak prasekolah
Sejarah
  • Friedrick Froebel (1837) membuka sekolah Taman Kanak-kanak pertama di Jerman à Ayah pendidikan anak usia bayi
  • Pendidkan taman kanak-kanak perlu mengikuti sifat anak serta bermain merupakan suatu metode dari pendidikan dan cara dari anak untuk meniru kehidupan orang dewasa dengan wajar.
  •   Guru bertanggung jawab dalam membimbing dan mengarahkan, sehingga anak menjadi kreatif dan akan menyumbangkannya kepada masyarakat. Model rancangan sekolah Froebel di kemudian hari mempengaruhi rancangan sekolah di seluruh dunia (Patmonodewo, 2003). 
  •   John Dewey tokoh yang mempengaruhi pendidikan di Amerika.
  •  Teori Dewey mengenai sekolah disebut sebagai “progressivism” yang lebih menekankan pada anak didik dan minat anak daripada matapelajaran sendiri. Sehingga muncullan istilah “child centered curriculum” dan “child centered schools”.
  •   Gerakan progresif tersebut mempertahankan bahwa sekolah sebaiknya mempersiapkan anak guna menghadapi kehidupan masa kini bukan masa yang akan datang yang belum jelas.
  •   Kelas-kelas yang mengikuti ide Dewey, anak-anak akan berpartisipasi dalam kegiatan fisik, yang tercermin dalam kegiatan lari, melompat, dan segala macam gerakan atau aktivitas.
  •   Selain itu, Dewey juga menganggap bahwa belajar adalah kegiatan yang bercorak sosial
Definisi Pendidikan Anak Prasekolah
  • Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan  Nasional, Pasal 12 Ayat 2 menyebutkan bahwa pendidikan anak prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin seumur hidup (Patmonodewo, 2003).
  •   Biechler dan Snowman (dalam Patmonodewo, 2003) :anak prasekorah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun.
  •   Menurut The National Association for The Education (Patmonodewo, 2003), istilah preschool adalah anak antara usia “toodler” (usia dimana anak mulai berjalan sendiri sampai usia tiga tahun) dan usia masuk kelas satu (biasanya antara tiga sampai dengan lima tahun).
Ruang Lingkup Usia Dini
  • Bayi                          (lahir – 12 bulan)
  •   Toddler                   (1 – 3 tahun)
  •   Pra Sekolah            (3 – 6 tahun)
  •   Awal SD                ( 6 – 8 tahun)
Hakekat Anak Usia Dini
  •   Usia dari lahir – 8 tahun
  •   Proses tumbuh & kembang bersifat unik
  •   Proses tumbuh & kembang diarahkan pada peletakan dasar yang tepat
PENGERTIAN PAUD
  PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)  ADALAH “SUATU UPAYA PEMBINAAN YANG DITUJUKAN KEPADA ANAK SEJAK LAHIR SAMPAI DENGAN USIA 6 TAHUN YANG DILAKUKAN MELALUI PEMBERIAN RANGSANGAN PENDIDIKAN UNTUK MEMBANTU PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JASMANI DAN ROHANI AGAR ANAK MEMILIKI KESIAPAN DALAM MEMASUKI PENDIDIKAN LEBIH LANJUT”  
                  (UU No 20 Th 2003, Ps. 1, Butir 14)
Hakekat PAUD
  • Upaya menstimulasi, mengasuh & pemberian kegiatan pembelajaran yg akan menghasilkan kemampuan & keterampilan pada anak
  •   Titik berat pada peletakan dasar petumbuhan & perkembangan fisik, kecerdasan, daya cipta, emosi & spiritual
  •   Penyelenggaraan PAUD disesuaikan dengan tahap perkembangan yang dilalui oleh AUD

PAUD MERUPAKAN PENDIDIKAN  YANG SANGAT FUNDAMENTAL
Mengapa?
   Apa yg diberikan Tuhan ketika anak baru lahir barulah berupa potensi, baik potensi fisik (jasmani dengan semua alat inderanya) maupun potensi non-fisik (akal, kalbu, dll). Potensi tsb harus ditumbuh-kembangkan melalui berbagai stimulasi/rangsangan.
Apa dasarnya?
   Berbagai hasil penelitian di bidang tumbuh-kembang anak membuktikan itu semua

PERKEMBANGAN KAPASITAS INTELEKTUAL:
  •  Mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun, 80% setelah anak berusia 8 tahun, dan genap 100% setelah anak berusia 18 tahun (Osborn, White, dan Bloom)
  •   Apa artinya? Bahwa usia dini (terutama 4 tahun ke bawah) jangan disia-siakan

SETIAP ANAK MEMILIKI POTENSI 
  •    Setiap anak normal memiliki kemungkinan genius à hidden excellence in personhood à manusia memiliki kemampuan untuk belajar yang tidak terbatas à perlu stimulasi yang tepat
  •    Stimulasi otak harus dilakukan secara bersamaan dan seimbang antara otak kanan dan otak kiri à penting bagi pengembangan multiple intelligence
  • Kemampuan berkomunikasi merupakan pintu utk meningkatkan kecerdasan à sehingga language acquisition device (piranti utk berbahasa sejak lahir) hrs dikemb. sejak dini, bahkan sejak dlm kandungan, baik dg bahasa lisan, isyarat maupun simbul-simbul

STIMULASI: 
       Bermain Aktif setiap hari,
       penuh kasih  sayang, gembira, berulang,
       konsisten, bervariasi, tuntas (selesai)
  • Metoda : dengar, lihat, tiru / coba, diulang-ulang, tuntas
  •   Yang dirangsang : sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-bahasa, sosio-emosional, kemandirian, kreativitas
  •   Cara : rangsang suara, musik, gerakan, perabaan,  bicara, menyanyi, membaca, mencocokkan, membandingkan, mengelompokkan, memecahkan masalah, mencoret, menggambar, merangkai dll
  •   Kapan : setiap kali berinteraksi dengan anak : menyusui, menidurkan, memandikan, ganti baju, di jalan, bermain, di dalam mobil, nonton TV, sebelum tidur dll
PERANAN LINGKUNGAN SEKITAR ANAK DALAM PAUD
·         Teori Ekologi Perkemb. Anak (Bronfenbrenner, 1979)
-          Perkemb. anak dipengaruhi oleh sistem interaksi
yg kompleks dg berbagai tingkatan lingk di sekitarnya
      

Perkembangan Anak
  •   Perkembangan Jasmani
  •   Pada saat anak mencapai tahapan prasekolah (3-6 tahun) ada ciri yang jelas berbeda antara anak usia bayi dan anak prasekolah. Perbedaannya terletak dalam penampilan, proporsi tubuh, berat, panjang badan dan keterampilan yang mereka miliki. contohnya, pada anak prasekolah telah tampak otot-otot tubuh yang berkembang dan memungkinkan bagi mereka melakukan berbagai keterampilan.
Perkembangan Kognitif
  •  Perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan dari cara anak berpikir. Kemampuan anak untuk rnengkoodinasikan berbagai cara berpikir untuk menyelesaikan berbagai masalah dapat digunakan sebagai tolok ukur pertumbuhan kecerdasan.
  •   Piaget perkembangan kognitif terdiri dari empat tahapan perkembangan yaitu tahapan sensorimotor, tahapan praoperasional, tahapan kongkret operasional dan formal operasional.
  •   Walaupun pada umumnya usia anak prasekolah dikaitkan dengan tahapan perkembangan dari Piaget, yakni tahap sensorimotor (0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), kecepatan perkembangan anak bersifat pribadi, tidak selalu sama untuk masing-masing anak.
Perkembangan bahasa
  •   Anak prasekolah biasanya telah mampu mengembangkan keterampilan bicara melalui percakapan yang dapat memikat orang lain. Mereka dapat menggunakan bahasa dengan berbagai cara, antara lain dengan bertanya, melakukan dialog dan menyanyi.
  •   Sejak anak berusia dua tahun anak memiliki minat yang kuat untuk menyebut berbagai nama benda. Minat tersebut akan terus berlangsung dan meningkat yang sekaligus akan menambah perbendaharaan kata yang telah dimiliki.
  •   Hal-hal di sekitar anak akan mempunyai arti apabila anak mengenal nama diri; pengalaman-pengalaman dan situasi yang dihadapi anak akan mempunyai arti pula apabila anak mampu menggunakan kata-kata untuk menjelaskannya.
Perkembangan Sosial Emosional
  •  Masalah sosial dan emosional yang sering muncul pada anak usia sekolah antara lain adalah:
  •   Rasa cemas yang berkepanjangan atau takut yang tidak sesuai dengan kenyataan.
  •   Kecenderungan depresi, permulaan dari sikap apatis dan menghindar dari orang-orang di lingkungannya.
  •   Sikap yang bermusuhan terhadap anak dan orang lain.
  •   Gangguan tidur, gelisah, mengigau, mimpi buruk.
  •   Gangguan makan, misalnya nafsu makan sangat menurun.