Motivasi
Motivasi adalah proses yang member
semangat, arah, dan kegigihan prilaku. Artinya, prilaku perilaku yang
termotivasi adlah perilaku yang penuh energy, terarah dan bertahan lama.
Persfektif tentang Motivasi
- Perfektif Behavioral menekankan imbalan dan hukumn eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negative yang dapat memotivasi perilaku murid
- Persfektif Humanistik menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka, dan kualitas positif ( seperti peka terhadap orang lain ). Hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan individu harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut :
- fisiologis
- keamanan
- cinta dan rasa memiliki
- harga diri
- aktualisasi diri
- Pesfektif kognitif , pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisiesn.
- Perfektif sosial ,kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman.
Motivasi untuk Meraih Sesuatu
- Motivasi Intrinsik dan Ektrinsik
motivasi
intrinsic adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu
sendiri ( tujuan itu sendiri)
motivasi ektrinsik adalah melakukan
sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain ( cara untuk mencapai tujuan).
- Determinasi Diri dan Pilihan Personal.
Murid
ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan
karena kesuksesan atau imbalan eksternal.
- Pengalaman Optimal
Csikszentmihalyi
menggunakan istilah flow untuk
mendeskripsikan pengalaman optimal dalam hidup. Pengalaman optimal itu
kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh
saat melakukan aktivitas.
- Imbalan Ekstrinsik dan Motivasi Intrinsik.
- Pergeseran Develovmental dalam Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik
Proses Kognitif lainnya
Teori atribusi menyatakan bahwa
dalam usaha mereka memahami perilaku atau kinerjanya sendiri, orang-orang
termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang melandasinya. Atribusi adalah
sebab-sebab yang di anggap menimbulkan hasil.
Bernard Weiner ( 1986, 1992 )
mengidentifikasi tiga dimensi atribusi kausal : (1) lokus, apakah sebab itu
bersifat eksternal atau internal bagi si actor; (2) kemampuan, sejauh mana
sebab-sebab itu tetap tak bisa diubah atau dapat diubah; dan (3) daya control,
sejauh mana individu dapat mengontrol sebab tersebut.
- Motivasi untuk Menguasai.
orientasi
untuk menguasi adalah pandangan personal yang
melinatkan penguasaan atas tugas, sikap positif dan strategi beriorientasi
solusi. Orientasi tak berdaya adalah
pandangan personal yang fokus pada
ketidakmampuan personal, atribusi kesulitan pada kurangnya kemampuan, dan sikap
negatif. Orientasi kinerja adalah
pandangan personal yang lebih menitiberatkan pads kinerja/hasil ketimbang
prosesnya;bagi murid beriorintasi kinerja, kemengan atau keberhasilan adalah
penting dan kebahagian dianggap sebgai hasil dari kemenagan. Self-Efficacy adalah keyakinan bahwa
seseorang bisa menguasai situasi dan memproduksi hasil positif.
- Penentuan Tujuan, Perencanaan, dan Monitoring Diri.
Tujuan yang menantang adalah
komitmen untuk meningkatkan diri. Murid yang melobatkan ego mungkin fokus pada
betapa pandainya penampilan mereka dan betapa efektifnya mereka bisa melebihi
teman-temannya. Sebaliknya, murid dengan tujuan yang melibatkan tugas akan
fokus pada usaha menguasai suatu tugas.
Perencanaan juga penting bagi murid
. tidak cukup hanya menyuruh murid menentukan tujuan. Mereka juga perlu
didiorong untuk merencanakan cara mereka akan mencapai tujuan mereka ( Elliot
& Thrash, 2001; Maehr, 2001; Randi & Corno, 2000).Menjadi perencana
yang baik berarti bisa mengelola waktu secari efektif, mentukan prioritas, dan
bisa menata diri. Para periset telah menemukan bahwa murid berprestasi tinggi
sering kali merupakan pelajar yang mampu menata diri sendiri ( self- regulatory )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar