Psikologi
Sekolah
Tujuan
pendidikan adalah membantu peserta didik agar dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan tujuan pendidikan. Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam b\idang pendidikan.
Kontribusi
Psikologi Pendidikan:
1.Pengembangan
Kurikulum
- Kurikulum adalah seperangkat program yang direncanakan dan dilaksanakan baik didalam maupun di sekolah untuk mencapai pendidikan.
- Pengembangan kurikulum dilakukan agar mempertimbangkan aspek-aspek karakteristik psikologis peserta didik,kemampuan peserta didik untuk melakukan sesuatu dalam berbagai konteks, hasil belajar ( Learning Outcomes ), dan standarisasi kemampuan siswa.
- Penyusun
buku agar disusun didasrkan pada segi-segi psikologis peserta didik.
P
2.
Pengembangan Program Didik
- Misalnya penyusunan jadwal pelajaran, jadwal ujian dan lain-lain. Dengan mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik.
- Penetuan jurusan atau program.
- Pengembangan program harus mengacu pada upaya pengembangan kemampuan potensial peserta didik.
3.
Sistem Pembelajaran
- Pemilihan teori belajar yang akan diaplikasikan.
- Pemilihan model-model pembelajaran.
- Pemilihan media dan alat bantu pembelajaran.
- Penetuan alokasi waktu belajar dan pembelajaran
- Penentuan tehknik evaluasi ( tehknik tes atau tehknik non tes ).
- Penentuan jenis tes ( lisan, tulis, dan perbuatan serta objektif atau sujektif ).
- Penentuan mengenai waktu pelaksanaan evaluasi.
Psikologi Sekolah
adalah penerapan ilmu psikologis berupa pemberian pelayanan Psikologis guna tercapainya
tujuan pendidikan di sekolah. Psikologi sekolah bertugas membentuk individu
yang sehat mental guna tercapainyan proses belajar efektif, seperti :
·
High academic achievement.
- Positive social skills and behavior.
- Healthy relationships and connectedness.
- Tolerance and respect for other.
- Competence, self-esteam, and resiliency.
Fungsi
psikologi sekolah ada tiga tingkatan ( Sukadji, 2000)
- Tingkatan Psikodiagnostik
- Tingkat klinis dan konseling
- Tingkat industry dan organisasi.
Pelayanan
Psikologis :
- Assessment
- Consultation for student, teacher, parents, and staff
- Prevention
- Intervention
- Staff, parent, and student education
- Research and program developlent
- Mental health care
Permasalahan yang Terjadi Di Sekolah
1. Bullying
Sedikitnya ada 2 masalah utama dibalik
terjadinya bullying di sekolah:
Penampilan, danStatus sosial. Pelaku bullying (disebut “Bully”) selalu memilih
target / korban dari kalangan teman yang menurut mereka tidak cocok untuk
bergaul bersamanya; bisa karena penampilan, sifat (misalnya pemalu, pendiam),
ras, agama, atau suku. Dan pilihan target akan jatuh pada individu yang menurut
mereka inferior atau di bawah strata mereka. Bullying dapat terjadi secara
fisik, psikologis, verbal, maupun seksual. Secara fisik contohnya dengan
dipukul, dicubit, didorong, dijegal, dll. Secara psikologis misalnya
dipermalukan di depan umum, dipanggil dengan nama cemoohan, dihasut, difitnah,
barang-barangnya disembunyikan, dll. Secara verbal contohnya dicaci maki
langsung, diteror (baik melalui telepon, sms, atau email). Secara seksual bisa
terjadi dari yang paling ringan dicolek-colek, sampai yang paling parah
diperkosa.
2. Tawuran Antar Pelajar
Tawuran merupakan perilaku anarki
berkelompok antar kelompok remaja yang biasanya berawal dari masalah yang
sepele. Pemicu tawuran seringnya karena rasa emosi remaja yang masih labil
hingga sulit untuk dikontrol ketika dihadapkan pada tantangan. Selain itu,
kesetiakawanan juga sering menjadi alasan mengapa pelajar melaukan tawuran.
Disekolah perselisihan bisa terjadi
antara:
1. Siswa dengan siswa
2. Guru dengan guru
3. Orang tua dengan guru
4. Guru dengan pimpinan (kepala sekolah)
Berikut ini adalah cara penyelesaian
masalah menurut subyek yang berselisih;
Siswa
·
Bicara
langsung ke orang yang mengganggu, minta bantuan teman jika diperlukan.
·
Katakan
kepada teman yang mengganggu “Stop! saya tidak suka kamu berbuat seperti itu!”
·
Acuhkan
(pergi dari orang yang mengganggu serta lakukan kegiatan untk menghindar)
·
Cari
bantuan dari orang yang mau mendengar dan membantu (guru kelas , guru BP atau
orang tua)
Orang tua siswa
·
Buatlah
janji dengan pihak yang berkepentingan, tuliskan apa yang menjadi masalah,
bicarakan masalah dengan guru serta harapan apa yang di inginkan.
Guru
·
Identifikasikan
masalah anda,
·
Bicarakan
dengan rekan sekerja mengenai masalah anda
·
Mintalah
rekan kerja anda untuk bersikap obyektif
·
Adakan
pendekatan dengan orang yang mempunyai masalah dengan anda lalu gunakan
pernyataan “saya” untuk menggambarkan bagaimana perasaan anda untuk kemudian
memudahkan anda dan rekan kerja bekerja dengan penuh harmonis dan kerja sama di
masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar