Pendekatan Behavioral dan Koginif Sosial
1. Defenisi pembelajaran dan dekripsi
lima pendekatan utama untuk mempelajarinya .
- Pembelajaran adalah perubahan permanen dalam perilaku, pengetahuan, dan keterampilan kognitif yang terjadi melalui pengalaman. Pengalaman adalah guru utama. Pembelajaran bukan diwariskan sejak lahir.
- Pendekatan behaviorisme adalah pandangan bawa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diobservasi secara langsung, bukan melalui proses mental. Pengondisian klasik dan operan adalah pandangan behavioral yang menekankan pada pembelajaran asosiatif. Psikologi semakin kearah kognitif selama decade terakhir abad ke-20 dan penekanan pada kognitif masih berlanjut sampai sekarang. Ini tercermin dalam empat pendekatan kognitif untuk pembelajaran : pendekatan kognitif social, pendekatan pemrosesan informasi, pendekatan konstruktifitas kognitif, dan pendekatan konstruktifitas social.
2. Perbandingan pengkondisian klasik
dengan pengkondisian operan
- Dalam pengkondisian klasik, organism menghubungkan atau mengasosiasikan stimuli. Pengkondisian klasik melibatkan faktor-faktor berikut: unconditioned stimulus ( US ), conditionet stimulus (CS), unconditioned response (UR),conditioned response (CR). Pengkondisian klasik juga melibatkan generalisasi, deskriminasi, dan pelenyapan. Generalisasi adalah kecendrungan dari stimulus baru yang sama dengan stimulus terkondisikan orisinal untuk menghasilkan respons yang serupa. Deskriminasi terjadi ketika organism merespons stimulus tertenti tetapi tidak pada stimuli lainnya. Pelenyapaan adalah pelenahan CR karena tidak ada US. Desensitisasi sistimatis adalah metode yang didasarkan pada pengkondisian klasik untuk mengurangi kecemasan dengan visualisasi suksesif atas situasi yang menghasilkan kecemasan. Pengkondisian klasik dapat lebih baik dalam menjelaskan perilaku nonsukarela ketimbang perilaku sukarela.
- Dalam pengkondisian operan ( juga dinamakan pengkondisian instrumental ), konsekuensi perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi. Arsitek utamanya adalah B.F Skinner, yang mendasarkan idenya pada pandangan konstruksionis E.L Thorndike. Hukum efek Thorndike menyatakan bahwa hasil perilaku positif akan diperkuat, sedangkan pyang diikuti hasil negative akan diperlemah. Pandangannya dinamakan teori S-R. Skinner mengembangkan ide Thorndike ini. Pengutan ( imbalan atau ganjaran ) adalah konsekuensi ( entah itu positif atau negatif ) yang meningkatkan suatu probabilitas terjadinya suatu perilaku; hukuman adalaah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku. Dalam penguatan positif, perilaku aakan meningkat karena diikuti oleh stimulus imbalan (seperti pujian ). Dalam penguatan negative, perilaku meningkat, karena responnya menghilangkan stimulus yang tidak disukai ( tidak menyenangkan ). Pengkondisian opera nada juga generalisasi, diskriminasi, dan pelenyapan. Generalisasi berarti memberikan respon yang sama untuk stimuli yang sama. Deskriminasi berarti membedakan antara stimuli dan kejadian lingkungan. Pelenyapaan berarti terjadi saat respon penguat sebelumya tidak lagi diperkuat dan responnya menurun.
3. Aplikasi analisis perilaku untuk
pendidikan
- Analisis terapan berarti mengaplikasikan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia.
- Mencari penguat mana yang paling baik untuk murid. Prinsip Premack menyatakan bahwa aktifitas berprobabilitas tinggi dapat digunakan untuk sebagai penguat aktivitas berprobabilitas rendah.pernyataan “jika… maka “ dapaat dipakai untu menjelaskan kepada murid apa yang harus mereka lakukan untuk mendapatkan imbalan.
- Strategi untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan antara lain: menggunakan penguat diferensial, menghentikan penguatan, menjauhkan stimuli yang diharapkan, dan menyajikaan stimuli yang tidak menyenangkan.
- Apabila dipakai secara efektif, teknik behavioral dapat membantu anda untuk mengelola kelas.
4. Pendekatan kognitif social untuk
pembelajaran
- Albert Bandura adalaah arsitek utama dari teori kognitif social. Model determinisme pembelajaran resiprokalnya mencakup tiga faktor utama : person /kognisi, perilaku, dan lingkungan.
- Pembelajaran observasional, yang juga dinamakan modeling dan imitasi, adalah pembelajaran yang terjadi ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
- Perilaku kognitif bertujuan membuat murid memonitor, mengelola, mengatur perilaku sendiri ketimbang dikontrol oleh faktor eksternal.
- Pendekatan kognitif social memperluas cakupan pembelajaran dengan memasukkan faktor perilaku, kognitif,m dan social.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar