Sabtu, 22 Maret 2014

kelompok 12


Pengalaman Pribadi tentang Teori Ekologi Bronfenbrenner

          Ketika saya MAN, saya lebih bayak menghabiskan waktu disekolah  karena sekolah kami menerapkan system full day  yaitu kami berangkat ke sekolah dari jam 7 sampai jam 17.15. Pada jam mata pelajaran seperti matimatika, fisika dan yang lainnya kami interaksi dengan guru sehingga menimbulkan kedekatan antara guru dan murid. Saat belajar, ketika kami tidak mengerti dalam pelajaran tersebut kami dianjurkan untuk bertanya kepada guru karena dalam kelasa kami dituntut untuk aktif dalam kelas tersebut.
            Contoh diatas merupakan pengalaman saya sendiri. Sekarang saya sadar system yang dilakukan sekolah kami merupakan contoh teori Bronfenbrenner “mikrosistem “.
            Mikrosistem adalah setting dimana individu menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam system ini atara lain adalah keluarga, teman sebaya,sekolah dan tetangga. Dalam mikrosistem ini, individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman sebaya, dan orang lain. Murid bukan penerima penglaman secara pasif didalam setting ini, tetapi murid adalah orang yang berinteraksi secara timbale balik dengan orang lain dan membantu mengkonstruksi setting tersebut.
            Ketika saya duduk di Sekolah Dasar, saya orang yang sedikit malas untuk berangkat sekolah. Sekolah berada didepan rumah kami, jadi saya bisa berangkat agak lama ke sekolah, tetapi ibu saya sangat mengontrol kami yang bersangkuatan dengan sekolah. Dimana, ibu selalu membangunkan saya pagi-pagi dan menyuruh saya segara mandi agar tidak terlambat ke sekolah. Jadi, sebelum pukul 8 saya sudah berada di sekolah dengan keadaan rapi. Pada saya duduk di kelaas 4 SD, sekalah ingin merubah jam masuk kami yang awalnya masuk pul 8 ingin di ganti menjadi pukul 07.30 . jadi sebelum mengambil keputusan  dewan guru mengundang para orang tua murid dan diadakan rapat. Hingga akhirnya diputuskan kami masuk sekolah jam 07.30.
            Contoh diatas merupakan contoh teori Bronfenbrenner “mesosistem “
            Mesositem adalah kaitan antar-mikrosistem. Contohnya adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarag dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya .contoh saya diatas adalah melibatkan keluaraga sebgai partisipan dalam keputusan sekolah.
            Ketika saya duduk di klas 2 SMA kami mulai mempelajari muatan local karena dengan adanya perubahan kurikulum padahal di kelas satu kami belum pernah mempelajari muatan local. Dengan adanya pelajaran muatan local kami muali bingung bagaimana cara kami agar bisa mempelajarinya dengan mudah. Kami mulai di ajari bagaimana caranya berternak ikan lele dan membuat kerajinan tangan lainnya  yang sebelumnya kami belum mengetahuai apa-apa. Guru kami memaklumi keadaan kami karena belum pernah mempelajarinya.
            Contoh diatas merupakan contoh teori Bronfenbrenner “ekosistem “
            Ekosistem terjadi ketika pengalaman di setting lain ( di mana murid tidak berperan aktif) mempengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri. Dari contoh saya diatas pemerintah mengubah kurikulum dengan memasukkan muatan local yang harus dipelajari. Keputusan mereka bisa membantu atau menghambat perkembangan murid.
            Di dalam adat batak mandailing, bahwa ank laki-laki adalah anak yang lebih berharga dari anak perempuan dan anak laki-laki juga akan mendapatkan harta warisan yang lebih banyak dari anak perempuan yang sesuai juga dengan agama islam, dan kebudayaan tersebut sudah diteruskan dari generasi ke generasi. Didalam agama islam juga bahwa anak laki-lakilah yang menjadi pemimpin, dari kepercayaan kami tersebut membuat saya untuk tidak berharap banyak pada harta warisan dan membuat saya untuk sekolah lebih tinggi agar saya dapat mendapatkan harta sendiri dengan tidak mengharapkan dari orang tua.
            Contoh diatas merupakan contoh teori Bronfenbrenner “makrosistem “
            Makrosistem meliputi kebudayaan dimana individu hidup. Kita ketahui bahwa kebudayaan mengacu paada pola prilaku, keyakinan, dan semua produk lain dari sekelompok manusia yang diteruskan dari generasi ke generasi.
            Ketika saya memasuki SMA saya sangat terkejut dengan lingkungan elektronik yang sangat berbeda dengan semasa saya SMP, yang dulunya saya tidak bisa mengopersaikan komputer, saya dituntut mahir dalam menggunakan komputer. Pada tahun pertama saya SMA saya masih tidak terbiasa mengopersikan computer, dengan berjalannya waktu dan kami selalu dituntut untuk mempelajarinya akhirnya saya bisa menopersikan Komputer.
            Contoh diatas merupakan contoh teori Bronfenbrenner “kronosistem “
            Kronosistem adalah merepresentasikan kadar stabilitas atau perubahan dalam dunia seseorang. Meliputi pemolaan peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan sosiohistoris. Misalnya, generasi yang tumbuh dalam lingkungan elektronik yang dipenuhi oleh computer dan bentuk media baru.
           
           
           
           
           

         




Tidak ada komentar:

Posting Komentar