Pengalaman Pribadi tentang Teori
Ekologi Bronfenbrenner
Ketika saya MAN, saya
lebih bayak menghabiskan waktu disekolah
karena sekolah kami menerapkan system full day yaitu kami
berangkat ke sekolah dari jam 7 sampai jam 17.15. Pada jam mata pelajaran seperti
matimatika, fisika dan yang lainnya kami interaksi dengan guru sehingga
menimbulkan kedekatan antara guru dan murid. Saat belajar, ketika kami tidak
mengerti dalam pelajaran tersebut kami dianjurkan untuk bertanya kepada guru
karena dalam kelasa kami dituntut untuk aktif dalam kelas tersebut.
Contoh
diatas merupakan pengalaman saya sendiri. Sekarang saya sadar system yang
dilakukan sekolah kami merupakan contoh teori
Bronfenbrenner “mikrosistem “.
Mikrosistem
adalah setting dimana individu menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks
dalam system ini atara lain adalah keluarga, teman sebaya,sekolah dan tetangga.
Dalam mikrosistem ini, individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru,
teman sebaya, dan orang lain. Murid bukan penerima penglaman secara pasif
didalam setting ini, tetapi murid adalah orang yang berinteraksi secara timbale
balik dengan orang lain dan membantu mengkonstruksi setting tersebut.
Ketika saya duduk di Sekolah Dasar,
saya orang yang sedikit malas untuk berangkat sekolah. Sekolah berada didepan
rumah kami, jadi saya bisa berangkat agak lama ke sekolah, tetapi ibu saya
sangat mengontrol kami yang bersangkuatan dengan sekolah. Dimana, ibu selalu
membangunkan saya pagi-pagi dan menyuruh saya segara mandi agar tidak terlambat
ke sekolah. Jadi, sebelum pukul 8 saya sudah berada di sekolah dengan keadaan
rapi. Pada saya duduk di kelaas 4 SD, sekalah ingin merubah jam masuk kami yang
awalnya masuk pul 8 ingin di ganti menjadi pukul 07.30 . jadi sebelum mengambil
keputusan dewan guru mengundang para
orang tua murid dan diadakan rapat. Hingga akhirnya diputuskan kami masuk
sekolah jam 07.30.
Contoh
diatas merupakan contoh teori
Bronfenbrenner “mesosistem “
Mesositem
adalah kaitan antar-mikrosistem. Contohnya adalah hubungan antara pengalaman
dalam keluarag dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman
sebaya .contoh saya diatas adalah melibatkan keluaraga sebgai partisipan dalam
keputusan sekolah.
Ketika saya duduk di klas 2 SMA kami
mulai mempelajari muatan local karena dengan adanya perubahan kurikulum padahal
di kelas satu kami belum pernah mempelajari muatan local. Dengan adanya
pelajaran muatan local kami muali bingung bagaimana cara kami agar bisa
mempelajarinya dengan mudah. Kami mulai di ajari bagaimana caranya berternak
ikan lele dan membuat kerajinan tangan lainnya
yang sebelumnya kami belum mengetahuai apa-apa. Guru kami memaklumi
keadaan kami karena belum pernah mempelajarinya.
Contoh
diatas merupakan contoh teori
Bronfenbrenner “ekosistem “
Ekosistem
terjadi ketika pengalaman di setting lain ( di mana murid tidak berperan aktif) mempengaruhi
pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri. Dari contoh saya diatas
pemerintah mengubah kurikulum dengan memasukkan muatan local yang harus
dipelajari. Keputusan mereka bisa membantu atau menghambat perkembangan murid.
Di dalam adat batak mandailing,
bahwa ank laki-laki adalah anak yang lebih berharga dari anak perempuan dan
anak laki-laki juga akan mendapatkan harta warisan yang lebih banyak dari anak perempuan
yang sesuai juga dengan agama islam, dan kebudayaan tersebut sudah diteruskan
dari generasi ke generasi. Didalam agama islam juga bahwa anak laki-lakilah
yang menjadi pemimpin, dari kepercayaan kami tersebut membuat saya untuk tidak
berharap banyak pada harta warisan dan membuat saya untuk sekolah lebih tinggi
agar saya dapat mendapatkan harta sendiri dengan tidak mengharapkan dari orang
tua.
Contoh
diatas merupakan contoh teori
Bronfenbrenner “makrosistem “
Makrosistem
meliputi kebudayaan dimana individu hidup. Kita ketahui bahwa kebudayaan
mengacu paada pola prilaku, keyakinan, dan semua produk lain dari sekelompok
manusia yang diteruskan dari generasi ke generasi.
Ketika
saya memasuki SMA saya sangat terkejut dengan lingkungan elektronik yang sangat
berbeda dengan semasa saya SMP, yang dulunya saya tidak bisa mengopersaikan
komputer, saya dituntut mahir dalam menggunakan komputer. Pada tahun pertama
saya SMA saya masih tidak terbiasa mengopersikan computer, dengan berjalannya
waktu dan kami selalu dituntut untuk mempelajarinya akhirnya saya bisa
menopersikan Komputer.
Contoh
diatas merupakan contoh teori
Bronfenbrenner “kronosistem “
Kronosistem
adalah merepresentasikan kadar stabilitas atau perubahan dalam dunia seseorang.
Meliputi pemolaan peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi sepanjang
rangkaian kehidupan dan keadaan sosiohistoris. Misalnya, generasi yang tumbuh
dalam lingkungan elektronik yang dipenuhi oleh computer dan bentuk media baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar