Tema : Story Telling
Topik : Malin Kundang dan Si Kancil dan Si Musang yang Licik
A. Pendahuluan
Suatu
proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan
dan tidak terbatas pada penyampaian materi pelajaran saja, tetapi yang
lebih penting adalah bagaimana agar materi yang diterima anak dapat
diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu
diperlukan keterampilan mengajar yang baik. Tugas dan tanggung jawab
utama seorang pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif,
dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran
dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran. Pengajar sebagai
penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik
sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan
diri dalam pengajaran.
Sehubungan
dengan pernyataan di atas, dalam kegiatan belajar dan mengajar
keterampilan menyimak menjadi salah satu bagian keterampilan berbahasa
yang harus diajarkan kepada peserta didik dan dikuasai oleh peserta
didik. Salah satu bentuk keterampilan menyimak tersebut adalah
keterampilan menyimak isi cerita story telling. Keterampilan menyimak cerita story tellingmemiliki
beberapa manfaat bagi peserta didik (khususnya di sekolah dasar) yaitu
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik,
membentuk karakter peserta didik, sportivitas peserta didik, memberikan
sentuhan manusiawi, dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
berbahasa melalui pesan yang tersirat dan tersurat di dalam story telling yang diperdengarkan kepada peserta didik.
Kualitas
pemahaman anak terhadap isi cerita yang disampaikan oleh pengajarnya,
tergantung dari cara pengajar menyampaikannya cerita tersebut.
Penggunaan media pembelajaran dan pengembangannya dapat dikatakan
berhasil, harus dilihat dari sudut input, proses, hingga output
pembelajaran. Hal ini selain membutuhkan kesungguhan pengajar untuk mau
mengembangkan metode-metode pembelajarannya, sesuai dengan kriteria anak
yang dihadapi, juga dituntut adanya kreativitas dan kecerdasan pengajar
yang tinggi untuk mengkreasikan sumber-sumber pembelajaran yang ada dan
memanfaatkannya secara proporsional. Perkembangan bahasa anak-anak
dapat dilihat dari segi kemampuan menerima, memahami dan melahirkan
semula. Konteks Pengembangan bahasa atau yang dikenal dengan ketrampilan
berbahasa meliputi: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pada
metode pembelajaranstorytelling yang kami berikan kepada anak-anak kami menggunakan keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan dan berbicara. Menyajikan story telling yang
menarik bagi anak-anak bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Terlebih lagi anak-anak hanya dapat berkonsentrasi mendengarkan cerita
hanya dalam waktu yang singkat, jika waktu mendongeng terlalu lama
membuat anak merasa cepat bosan dan tidak antusias lagi.
B. Landasan Teori
Storytelling adalah
cara yang dilakukan untuk menyampaikan suatu cerita kepada para
penyimak, baik dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, maupun suara. Storytelling sering
digunakan dalam proses belajar mengajar utamanya pada tingkat pemula
atau anak-anak. Teknik ini bermanfaat melatih kemampuan mendengar secara
menyenangkan. Orang yang ingin menyampaikan storytelling harus mempunyai kemampuan public speaking yang
baik, memahami karakter pendengar, meniru suara-suara, pintar mengatur
nada dan intonasi serta keterampilan memakai alat bantu. Dikatakan
berhasil menggunakan teknik storytelling, jika pendengar mampu menangkap
jalan cerita serta merasa terhibur. Selain itu, pesan moral dalam
cerita juga diperoleh.
C. Tujuan Program Pembelajaran
· Memberikan pesan moral yang terdapat dalam cerita.
Adapun pesan moral yang terdapat dalam cerita ialah:
1. Malin Kundang
Cerita
Malin Kundang memberikan pesan moral untuk menghormati orangtua.
Orangtua sangat berjasa kepada anaknya, merekalah yang membesarkan,
menafkahi, memberi kasih sayang, dan memberi pendidikan. Orangtua
melakukan semuanya dengan ketulusan, kita sebagai anak harus menghormati
orangtua kita, jangan membuat hati mereka terluka. orangtua memang bisa
memaafkan anaknya, namun ketika anak melakukan hal yang sangat
menyakiti hati mereka hal apapun tak dapat mengobati luka tersebut.
Malin Kundang merupakan salah satu contoh anak yang telah menyakiti hati
ibunya. Ia tidak mengakui ibunya karena ibunya hanya orang miskin, dan
berpakaian compang-camping. hati ibunya sangat terluka dan ibunya pun
berdoa kepada Allah SWT, ia mengutuk Malin Kundang menjadi sebuah batu.
ternyata hal tersebut menjadi kenyataan, itu membuktikan bahwa doa
orangtua sangat mujarab.
2. Anak Si Kancil dan Musang yang Licik
Cerita
kancil dan musang tersebut memberikan pesan moral kepada kita bahwa
kita tidak boleh menipu orang lain dengan kelicikan kita, karena bisa
saja kelicikan tersebut menimpa kta sendiri, dan sayangilah makhluk
Tuhan agar kita bisa hidup damai dan sejahtera. hal tersebut terlihat
ketika musang menjebak kancil, ternyata ia yang terkena jebakannya
sendiri.
· Mengetahui bagaimana penalaran anak terhadap cerita.
Story telling yang
kami lakukan juga bertujuan untuk melihat bagaimana pemahaman anak
terhadap jalan cerita, dan meyimpulkan hal apa yang bermakna. Kami juga
ingin mengetahui bagaimana short term memory pada anak usia 4-7
tahun. Kami menanyakan kepada mereka tentang apa yang mereka ingat
setelah mendengar cerita yang kami sampaikan.
D. Alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan selama proses pelaksanaan:
· Alat tulis
· Tab
· Gambar tentang cerita yang akan dibawakan.
E. Lokasi
Jl. Mesjid Taufik gg. Damai no. 12, Medan
F. Perencanaan Kegiatan
Tanggal
|
Kegiatan
|
9 – 22 Maret 2015
|
Menyusun perencanaan kegiatan
|
23 April 2015
|
Diskusi pelaksanaan
|
25-26 April 2015
|
Pelaksanaan kegiatan
|
G. Rincian Kegiatan
Sabtu, 25 April 2015
· 12.00-12.30 ( Perkenalan)
· 12.30-13.15 (Story telling)
· 13.15-13.30 (Tanya jawab tentang cerita)
· 13.30-13.45 (Games)
· 13.45-14.00 (Penutup)
Minggu, 05 April 2015
· 11.00-11.30 ( ice breaking)
· 11.30-12.15 (Story telling)
· 12.15-12.30 (Tanya jawab tentang cerita)
· 12.30-12.45 (Games)
· 12.45-13.00(Penutup)
H. Tantangan
Tantangan
merupakan bagian-bagian yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
pembelajaran ini agar pelaksanannya maksimal dan sesuai yang
di-harapkan. Tantangan dalam melaksanakan pembelajaran Story Telling ini antara lain:
· Waktu Pelaksanaan
Waktu
pelaksaan harus sesuai dengan waktu anggota kelompok, dimana semua
anggota kelompok harus bisa meluangkan waktu untuk melaksanakan
pembelajaran tersebut.
· Tempat Pelaksanaan
Tempat
pelaksanaan juga menghadirkan dilema. Untuk menentukan di mana kami
akan melaksankan pembelajaran tersebut, kami sangat bingung karena
tempat pelaksanaan tersebut harus dekat dengan tempat tinggal anak-anak
yang menjadi subjek. Akhirnya kami memutuskan untuk melaksanakan
kegiatan tersebut di salah satu tempat tinggal anggota kelompok, yang
berketepatan ada tiga subjek di daerah tempat tinggalnya.
· Proses Pelaksanaan
Kami
sangat susah untuk mengatur anak-anak yang baru kami kenal, tetapi
dengan segala upaya dan pengendalian emosi yang baik akhirnya kami
melaksanankan berjalan dengan baik.
I. Pelaksanaan
Pada
hari yang telah ditentukan kami melaksanakan kegiatan tersebut
berdasarkan rancangan yang telah kami buat. Adapun kegiatan yang kami
lakukan ialah:
Pelaksanaan Hari Pertama
1. Perkenalan
Kami
memulai dengan memperkenalkan diri kami terlebih dahulu kepada
anak-anak. Kami menyebutkan nama kami satu persatu, kemudian kami
menanyakan kembali kepada mereka apakah mereka telah mengingat nama
kami. Hasilnya, kami harus mengulang beberapa kali dalam menyebutkan
nama kami agar mereka bisa mengingatnya. Setelah mereka mengingat nama
kami, kami mengajak mereka agar mereka mau memperkenalkan diri mereka.
Mereka pun menyebutkan nama panjang dan nama panggilan masing-masing.
Mereka bernama:
· Ibrahim Timoti Leboksa Ababil Ali (Baim)
· Freizkayla Ababil Ali (Kayla)
· Amira Ananya (Naya)
2. Story Telling Malin Kundang
Story telling ini
dibawakan oleh Ilmi Khoir Purba. pertama sekali Ilmi bertanya kepada
mereka apakah mereka pernah mengetahui cerita tersebut, ternyata mereka
belum pernah mendengarnya. Ilmi melanjutkan dengan menunjukkan gambar
Malin Kundang untuk menarik perhatian anak. Anakpun mulai tertarik dan
mereka mendengarkan cerita dengan baik. Beberapa bagian cerita diikuti
dengan gambar, dan hal tersebut membuat mereka lebih antusias untuk
mendengarkan cerita yang disampaikan. Ilmi juga memilih bahasa yang
mudah dipahami oleh anak. Jika ada kata-kata yang asing untuk anak, Ia
menanyakan kepada mereka apakah mereka mengerti atau tidak. Jika tidak
Ilmi kembali menjelaskan dengan bahasa yang sering mereka dengar dalam
kehidupan sehari-hari. Ketika menunjukkan gambar, Ilmi juga menjelaskan
hal apa yang terjadi dalam gambar tersebut, Ia juga menunjukkan mana
Malin Kundang, Ibunya, Istrinya, dan hal-hal lain yang terdapat dalam
gambar yang ditunjukkan. Pada akhir cerita, Ilmi menanyakan kepada anak,
apakah mereka mengerti cerita yang telah disampaikan. setelah mengerti,
Ilmi juga menjelaskan pesan moral yang terdapat dalam cerita tersebut.
Ilmi
juga menyampaikan pesan moral bahwa sebagai seorang anak kita harus
menghormati, menyayangi, mematuhi serta menghormati orangtua. Kita tidak
boleh melupakan orangtua walaupun kta telah menjadi orang yang
berhasil.
3. Tanya Jawab
Proses
tanya jawab dilakukan oleh Rizky Wadiah Pulungan. Dia memulai dengan
menunjukkan gambar kembali, dan bertanya hal apa yang terjadi dalam
gambar tersebut. Ia juga menyakan apakah ada hal-hal yang igin
ditanykan, atau yang mereka tidak ingat. Ia juga kembali menekankan
hal-hal moral yang terdapat dalam cerita.
4. Game
Game dibawakan oleh Juliani Sapitri dan Nurul Nia Aqsari. jenis game yang
mereka bawakan ialah menebak suara binatang/hewan. Hal ini dilakukan
dengan menyuruh anak mendengar suara binatang melalui aplikasi yang ada
di tablet, kemudian anak disuruh untuk mengangkat tangan lalu menebak
suara tersebut jika mereka mengetahuinya.
5. Penutup
Penutup dibawakan oleh semua anggota kelompok, yang dilakukan dengan menyanyi bersama dan pemberian reward.
Pelaksanaan Hari Kedua
1. Ice Breaking
Ice Breaking dibawakan oleh Jerni Hati, jenis Ice Breaking yang
dibawakan ialah dengan tepuk tangan untuk anak. Hal ini dilakukan
pertama dengan menanyakan kepada anak apakah mereka sudah mengetahui
yang mana hidung, mata, dan kepala sambil menunjuknya. Kemudian akan
diperaktekkan pertama kali dengan cara jika menunjuk hidung tepuk satu
kali, mata tepuk dua kali, kepala tepuk tiga kali. Setelah diperaktekkan
akan dilakukan Ice Breaking dengan membolak balik menunjuk hidung, mata dan kepala sambil anaka tepuk tang dengan peraturan yang telah ditentukan.
2. Story Telling Si Kancil dan Si Musang yang Licik
Story Telling ini
dibawakan oleh Juliani Sapitri. Pertama kali Juli bertanya kepada
anak-anak apakah merka pernah mengetahui cerita tersebut, ternyata
mereka belum pernah mendengarnya. Juli melanjutkan dengan menunjukkan
gambar Anak Kancil dan musang yang Licik untuk menarik perhatian anak. Anakpun
mulai tertarik dan mereka mendengarkan cerita dengan baik. Beberapa
bagian cerita diikuti dengan gambar, dan hal tersebut membuat mereka
lebih antusias untuk mendengarkan cerita yang disampaikan. Juli juga
memilih bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Jika ada kata-kata yang
asing untuk anak, Ia menanyakan kepada mereka apakah mereka mengerti
atau tidak. Jika tidak Juli kembali menjelaskan dengan bahasa yang sering mereka dengar dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhir cerita, Julimenanyakan kepada anak, apakah mereka mengerti cerita yang telah disampaikan. setelah mengerti, Juli juga menjelaskan pesan moral yang terdapat dalam cerita tersebut.
3. Tanya Jawab
Proses tanya jawab dilakukan oleh Nurul Nia Aqsari.
Dia memulai dengan menunjukkan gambar kembali, dan bertanya hal apa
yang terjadi dalam gambar tersebut. Ia juga menyakan apakah ada hal-hal
yang igin ditanyakan, atau yang mereka tidak ingat. Ia juga kembali menekankan hal-hal moral yang terdapat dalam cerita.
4. Game
Game dibawakan oleh Ilmi Khoir Purba. Jenis Game yang
Ilmi bawakan ialah menyebutkan anggota badan sambil menunjuk anggota
badan meskipun kata yan diucapin berbeda dengan yang ditunjuk. Hal ini
dilakukan apakah anak mengerti yang mana yang di ucapkan mana yang
ditunjuk.
5. Penutup
Penutup dibawakan oleh semua anggota kelompok, yang dilakukan dengan menyanyi bersama dan pemberian reward.
J. Pencapaian Tujuan Pembelajaran
· Pencapaian pesan moral yang didapat oleh anak
Cerita
malin kundang mendapatkan pesan moral untuk menghormati orang tua dan
tidak boleh durhaka. Pada pencapaian moral ini kami tidak mengetahui
apakah anak akan menghormati orang tua atau tidak . Tetapi, kami sangat
menekankan agar seorang anak tidak melawan terhadap orang tua dan tidah
boleh nakal.
Cerita
kancil dan musang tersebut mendapatkan pesan moral bawha tidak boleh
menipu orang lain dengan kelicikan. Disini juga kami tidak mengetahui
apakah anak akan mengaplikasikan atu hanya sekedar diingat saja.
· Pencapaian penalaran anak terhadap cerita.
Kami bisa mengetahui sort term memory anak,
diman anak tidak bisa mengingat semua jalan ceriata yang diberikan.
Ketika kami menyakan kepada anak tentang jalan cerita kami harus
membantu dengan menyebutkan kata yang tidak lengkap untuk membantu anak
mengingat cerita tersebut.
K. Kendala yang dihadapi
· Waktu Pelaksanaan
Kami
telah menentukan bahwa kami akan berkumpul di kampus pada jam 10.00
WIB. Namun beberapa orang ada yang tidak datang tepat waktu karena kendala saat di perjalanan. Kami menunggu teman-teman hingga pukul 10.30 WIB. Salah orang dari anggota memutuskan untuk langsung pergi ke tempat pelaksanaan karenamenggunakan kendaraan sepeda motor dan satu anggotakelompok merupak tempat tinggalnya .
Kami
memperkirakan bahwa kamia akan melaksanakan pembelajaran pada pukul
11.00 WIB ( estimasi perjalanan menuju tempat 30 menit), namun
kenyatannya tidak terlaksana karena salah satu anggota datang ketempat
tidak tepat waktu. Pelaksanaan akhirnya dapat terselesaikan pada pukul 14.00 dengan waktu pengerjaan sekitar 2jam.
· Tempat Pelaksanaan
Kami
mengalmi kendala untuk menuju tempat pelaksanaan tersebut, karena
tempat tersebut belum pernah kami datangi sebelumnya. Setelah kami turun
dari angkot kami tidak tahu yang mana tempat pelaksanaanya.
· Proses Pelaksanaan
Dalam
proses pembuatan kami merasa kesulitan untuk mengatur anak-anak yang
memiliki tingkah laku yang berbeda-beda, diman untuk mengatur anak-anak
tidak semudah yang dibayangkan.
L. Distribusi Tugas
Hari Pertama
· Perkenalan : Seluruh anggota kelompok.
· Penyampai story telling : Ilmi Khoir Purba
· Tanya jawab : Rizki Wadiah
· Games : Nurul Nia Aqsari dan Juliani Sapitri
· Dokumentasi : Jerni Hati
· Penutup : seluruh anggota kelompok
Hari Kedua
· Ice breaking : Jerni Hati
· Penyampai story telling : Juliani Sapitri
· Tanya jawab : Nurul Nia Aqsari
· Games : Ilmi Khoir Purba
· Dokumentasi : Rizki Wadiah
· Penutup : Seluruh anggota kelompok.
M. Rincian Dana
Hari pertama
- Ongkos : 16.000 x 3 = 48.000
- Reward : 6.000 x 3= 18.000
- Jumlah = Rp 66.000,00
Hari kedua
- Ongkos : 16.000 x 3 = 48.000
- Reward : 6.000 x 3 = 18.000
- Jumlah = Rp 66.000,00
TOTAL = 132.000
N. Testimoni Selama Pelaksanaan
· Ilmi Khoir Purba (13-003)
Saya merasa senang dapat menyampaikan Story Telling kepada
anak-anak. Ternyata mereka mudah dalam berinterksi dengan orang lain,
dan mereka juga mampu mendengar, dan memahami dengan baik. Mereka juga
mampu memahami pesan moral yang terdapat dalm cerita, walaupun daalm
mengingat kita harus membantu dengan mengulang beberapa kali yang harus
diingat tersebut. Tetapi ada juga tantangan dalam kegiatan tersebut,
fokus anak sering kali terdistordi dengan hal lain, seperti
memperhatikan anak lain yang bukan peserta Story Telling yang bemain Game.
· Juliani Sapitri (13-025)
Kegiatan
tersebut sangat asyik, apa yang saya lakukan membuat saya suka terhadap
anak-anak, karena anak-anak tersebut dangat lucu, pintar, baik-baik hal
tersebut membuat saya senang. Tetapi sebaiknya kelompok harus lebih
mempersiapkan susunan kegiatannya sehingga kegiatan tersebut menjadi
lebih asyik lagi dan cerita yang dipilihkan harusnya lebih menarik lagi,
agar anak lebih antusias mendengarkan certanya.
· Rizki Wadiah ( 13-037)
Menurut
saya kegiatan yang kami laksanakan ini sangat menyenangkan karena
ketika mengerjakan tugas tersebut saya bisa melihat pola tingkah laku
anak-anak yang sangat polos dan susah ditebak.
· Jerni Hati ( 13-067)
Menurut
saya kegiatan ini sangt menantang, dimana untuk mengarur anak-anak
tidak semudah yang dibayangkan. Kita harus lebih mengerti terhadap
anak-anak yang memiliki tingkah laku yang berbeda-beda. Kemudian kita
juga tidak hanya mempelajari teori saja tetapi dalam kegiatan ini kita
di tuntut untuk mengaplikasikan teori-teori yang sudah dipelajari.
Tetapi saya sangat sengan bisa berinteraksi dengan anak-anak tersebut
dalam hal tersebut menuntut kita untuk mengelola emosi yang baik.
· Nurul Nia Aqsari ( 13-071)
Selama
melaksanakan kegitan ini cukup menyenagkan buat saya, meskipun dalam
kegitan tersebut ada kesulitan. Kesulitannya kita harus benar-benar
mengetahui tips dan trik cara mengajar anak yang baik. Jika kita tidak
mengetahui cara mendidik dan mengajar anak dengan baik otomatis yang
kita sampaikan terhadap anak tidak akan berhasil. Contohnya keponakan
saya, kita sebagai pendidik harus mengetahui bagaimana cara mengatasi
seperti keponakan saya, yang orangnya keras kepala dan susah untuk
diatur. Kita harus mengetahui cara yang baik agar menjadi pendidik anak
yang bertanggung jawab.